Friday, June 24, 2016




“Jangan menghidupi diri sendiri karena hidup bukan hanya hak yang hanya dimiliki oleh diri kita sendiri. Itu yang saya pelajari di dalam kehidupan ini.”


Kehidupan ini begitu berarti. Definisi hidup menurut masing-masing insan sangat berarti. Intinya semuanya ingin hidup. Dalam kondisi apapun. Bahkan prang yang ingin bunuh diri pun sebenarnya ingin hidup. Tarikan nafas itu menjadi sangat menarik apabila kita rasakan. Di dalamnya mengandung seribu makna dari kehidupan itu sendiri.

Kemudian kehidupan ini menjadi tak menarik hanya untuk diri sendiri. Manusia begitu banyak. Dan begitu banyak pula yang perlu diperbaiki. Maka janganlah kita hanya menghidupi diri ini.
Andaikan semua hanya sibuk dengan dirinya. Maka tak akan kehidupan dalam makna yang sebenarnya. Semua hanya di isi dengan kepentingan yang tak berarti.

Tak ada asa disana..
Tak ada cinta disana..
Tak ada perasaan disana..
Tak ada saling memahami disana..
Tak ada persaudaraan yang sejati disana..
Tak ada pengorbanan disana..
Tak ada tangisan haru disana..

Maka hidupilah dunia ini dengan kehidupan yang bermakna. Dengan apapun yang kita punya. Tak harus sempurna

-          Miqdad Ramadhan

Wednesday, June 22, 2016

“Maka kita semua menanti Pemuda dengan semangat yang membara. Dan berusaha realisasikan dalam diri kita Kalau memang bukan kita. Paling tidak kita pernah berjuang”

                Pelatihan Mahasiswa tingkat Universitas di Universitas Negeri Jakarta yang biasa dikenal dengan PKMUNJ pada tahun ini mengambil tema Pemuda yang di Rindukan Bangsa. Maka panitia PKMUNJ 2016 dengan percaya diri mengambil tema ini. Dan mari kita menanti pemuda ini dengan penuh cinta.

                Cinta adalah kata kerja. Bukan kata pasif. Ini bukanlah penantian yang dilakukan tanpa usaha. Dengan ini maka mahasiswa UNJ dengan bangga menanti “dia” dengan penuh semangat yang membara. Salah satu perwujudan nya adalah dengan PKMUNJ 2016 ini. Baik sebagai panitia maupun sebagai peserta.

~Pada PKMUNJ part 1 hari pertama panitia mengambil sebuah tema diskusi yaitu “Manajemen isu & opini publik”. Ini adalah sebuah materi yang membuka mata bahwa kita memang harus bergerak. Kenapa? Hal ini akan diajawab oleh pembicara yan merupakan mantan ketua BEM UI M. Tri Andika. Spiral of silence. Ini adalah salah satu istilah yang disampaikan oleh pembicara. Sebuah fenomena dimana keadaaan minoritas sebuah argumentasi yang akhirnya terdiam.

                Melihat keadaan media yang ada di Indonesia saat ini maka jangan sampai sebuah kebenaran sampai terdiam. Dan kita sebagai mahasiswa yang memiliki idealisme adalah instrumen yang paling bertanggung jawab agar kebenaran terus bersuara. Tidak terdiam!

~Pada PKMUNJ part 1 hari kedua panitia mengambil tema diskusi yaitu “ Rekayasa Sosial” dengan mengundang seorang pembicara yang kerap muncul di media sosial kita, Jonru Ginting. Pembicara menyampaikan bahwa untuk berpengaruh tak perlu menunggu kita memiliki jabatan.

Tak bisa kita pungkiri untuk merekayasa sosial perlu memiliki softskill dan instumen lain baik lewat tulisan-tulisan, ide-ide atau memang perlu menjadi penguasa. Maka sebagai mahasiswa yang sedang menunggu sosok yang dirindukan adalah peran yang luar biasa yang menjadikan sosial yang ada di Indonesia menjadi lebih baik.

~Pada PKMUNJ part 1 hari ketiga, mengundang  Mosses Caesar Assa, S.Pd, M.Sc. Di awali dengan menonton film Pearl Harbour. Karena di dalam film ini bisa kita lihat gerakan-gerakan intelijen. Karena tema yang dibawa terkait counter intelligent.

Disini kita bisa membuka mata bahwa semua kejadian-kejadian besar yang ada di Dunia ini tidak hanya terjadi secara kebetulan. Tetapi memang ada goal berupa kepentingan dari masing-masing pemilik kekuasaan.

Pembicara yang juga merupakan Komisi I DPR RI, bidang Pertahanan dan Intelijen. Dari pembicara bisa kita mendapatkan ilmu dari sumber yang memang mengetahui keadaan dunia dalam sisi keintelijanan.

Kemudian menjadi pertanyaan terakhir bagi kita. Kapan kita bisa berhenti menunggu pemuda tersebut? Sehingga bangsa taklagi mengalami kerinduan yang mendalam.

Sampai kapan?

Sampai kita telah siap!

Mari persiapkan diri kita, seandainya tidak paling tidak kita pernah berjuang!

#PemudaYangDiRindukanBangsa
#PKMUNJ2016

-Miqdad Ramadhan, Teknik mesin 2013
                

Wednesday, June 1, 2016

Kejayaan mungkin sudah tak erat lagi kami genggam
Tetapi diantara mimpi yang telah kami ukir menyaksikan bahwa ini akan tiba
Sejalan dengan harapan harapan yang telah tercipta

Menyisakan cacian dan ketidakmungkinan
Yang dimunculkan oleh manusia manusia lainnya
Tapi inilah jalan yang telah terukir
lebih panjang dan lebih menyulitkan
Lebih lebar dan lebih menyakitkan

Inilah dia yang dulu aku harapkan
Hingga disaat terwujud aku ternyata sedikit ketakutan untuk menerimanya

Inilah dia diantara harapan yang menyisakan harapan dan cinta