Tuesday, September 1, 2015

Berjalan

Aku berjalan pulang melewati jalanan kemunafikan. Langkah kakiku tertahan melihat senyuman-senyuman yang tak bernyawa. Aku terdiam menyaksikannya untuk sementara waktu. Aku melihat mereka semakin lama semakin tenggelam di dalam canda tawanya. Dan mereka tertawa terbahak-bahak. Aku termenung sejenak. Kemudian aku bertanya dalam hati, “Apakah mereka benar-benar hidup?”


 Akupun berjalan melalui mereka. “Buat apa aku memikirkan mereka”, gumamku. Biarkan sajalah mereka tertawa di dalam kebohongan.  Pemandangan seperti ini juga sering terlihat setiap harinya. Biarkan saja berlalu. Akupun berlari sedikit. Teringat barang belanjaan di tanganku sudah ditunggui ibuku.

0 comments:

Post a Comment